top of page
unpad_edited_edited_edited.png
Gambar penulisUlfa Fauziah, M.Si.

Membangun Masa Depan Pengobatan Tradisional: Kemitraan Strategis India-Indonesia dalam Pengelolaan Sumber Daya Hayati

India dan Indonesia tengah membuka babak baru dalam hubungan bilateral mereka melalui kerja sama di bidang pengelolaan sumber daya hayati, pertanian inovatif, dan energi terbarukan. Kerja sama ini melengkapi sektor tradisional seperti pertahanan dan perdagangan bilateral yang telah lama berjalan. Salah satu contohnya adalah beberapa perusahaan pengumpul rumput laut di India yang menghadapi kendala regulasi kini lebih mudah beroperasi di Indonesia, menunjukkan potensi besar untuk kolaborasi di sektor-sektor baru ini. Disebutkan bahwa "gelombang kerja sama ini menjanjikan untuk memperkuat hubungan bilateral dan meningkatkan kapasitas kedua negara dalam mengatasi tantangan bersama serta mendorong pertumbuhan berkelanjutan" (Sunday Guardian Live, 2024).



Kemitraan Strategis India-Indonesia dalam Pengelolaan Sumber Daya Hayati
Inda-Indonesa: The prospect of Ayurveda and Jamu parnership

Keanekaragaman Hayati Indonesia: Aset untuk Jamu


Indonesia dikenal sebagai negara dengan salah satu keanekaragaman hayati terkaya di dunia, dengan lebih dari 30.000 spesies tumbuhan dan jutaan sumber daya laut. Namun, hanya sekitar 2.000 spesies tumbuhan yang terdokumentasi memiliki kegunaan medis. Kekayaan alam ini telah melahirkan sistem pengobatan tradisional khas Indonesia, yaitu Jamu. Sebagai bagian dari kearifan lokal, Jamu tidak hanya menjadi solusi kesehatan alami, tetapi juga mencerminkan identitas budaya bangsa.

Para praktisi Jamu, yang dikenal sebagai "ahli Jamu" atau "tukang Jamu," memiliki keahlian turun-temurun dalam mengekstrak, mengolah, dan meracik obat-obatan alami. Mereka juga menyediakan layanan kesehatan langsung kepada masyarakat untuk berbagai kondisi, mulai dari penyakit ringan seperti flu hingga gangguan kronis seperti radang sendi dan masalah tropis lainnya.


Tantangan Keberlanjutan Jamu


Walaupun memiliki peran penting, Jamu menghadapi berbagai tantangan yang mengancam kelangsungannya. Urbanisasi menjadi salah satu ancaman utama, karena banyak praktisi tradisional yang beralih ke pekerjaan lain di kota demi penghasilan yang lebih tinggi. Hal ini mengikis pengetahuan tradisional yang menjadi inti dari praktik Jamu. Selain itu, eksploitasi sumber daya akibat permintaan tinggi untuk produk herbal menyebabkan kerusakan keanekaragaman hayati dan monopoli bahan baku oleh industri besar.


Komersialisasi yang tidak terkendali, termasuk paten oleh perusahaan asing tanpa kompensasi kepada komunitas lokal, semakin memperburuk situasi. Kurangnya regulasi formal, standarisasi, dan dokumentasi juga menjadi hambatan besar bagi Jamu untuk bersaing di pasar global. Kondisi ini semakin diperburuk oleh biopiracy, di mana perusahaan asing memanfaatkan senyawa bioaktif tanpa memberikan pengakuan atau imbalan yang adil.


Indonesia-India Bioresource Consortium (IIBC): Solusi Strategis


Sebagai langkah strategis, Indonesia dan India telah mendirikan Indonesia-India Bioresource Consortium (IIBC) di bawah naungan Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung. IIBC bertujuan untuk mentransformasi sektor obat tradisional Indonesia, termasuk Jamu, agar lebih terstruktur dan diakui secara internasional. Program ini mencakup pemetaan digital tumbuhan obat, pelatihan bagi para praktisi, serta pengembangan kerangka regulasi yang kuat untuk melindungi dan meningkatkan potensi Jamu.


Kemitraan Strategis India-Indonesia dalam Pengelolaan Sumber Daya Hayati
Pertemuan tentang IIBC: Duta Besar India, Sandeep Chakravorty, bersama perwakilan dari Universitas Padjadjaran (UNPAD), Indonesia. (Sunday Guardian Live, 2024)

IIBC merupakan Kemitraan Strategis India-Indonesia dalam Pengelolaan Sumber Daya Hayati. IIBC juga memanfaatkan pengalaman India dalam mengorganisasi Ayurveda sebagai sistem pengobatan tradisional yang telah terstandarisasi dan diakui dunia. Dengan panduan dari Ayurveda, Indonesia dapat memperkuat struktur Jamu melalui pengawasan kualitas, standarisasi formulasi, dan dokumentasi yang memadai. Langkah ini juga mencakup pengembangan bank data bersama serta pelatihan modern untuk meningkatkan kompetensi praktisi Jamu.


Peluang Pengakuan Global


Dengan kemitraan strategis ini, Jamu memiliki potensi untuk menjadi sistem pengobatan tradisional yang modern dan diakui secara internasional, setara dengan Ayurveda. Hal ini tidak hanya membuka peluang bagi Indonesia di pasar kesehatan global, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan melestarikan warisan budaya bangsa. Kolaborasi ini mencerminkan bagaimana pengelolaan pengetahuan tradisional yang baik dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap solusi kesehatan global.


Kemitraan India-Indonesia ini menunjukkan bahwa warisan budaya dapat menjadi aset besar jika dikelola dengan baik. Jika Anda tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang pengelolaan sumber daya hayati, pengembangan obat tradisional, atau ingin berkolaborasi dalam proyek serupa, kunjungi FiNder.ac.id.


FiNder menawarkan layanan konsultasi dan solusi inovatif untuk mendukung pengembangan sektor tradisional dan modern di Indonesia. Mari bersama-sama membangun masa depan yang berkelanjutan melalui inovasi, kerja sama strategis, dan pelestarian warisan budaya. Jangan lewatkan kesempatan untuk menjadi bagian dari perubahan ini!


 

Sumber:

Sunday Guardian Live. (2024, December 8). India-Indonesia: The prospect of Ayurveda and Jamu partnership. Retrieved from https://sundayguardianlive.com/featured/india-indonesia-the-prospect-of-ayurveda-and-jamu-partnership


 

Author: Ulfa Fauziah, M.Si., Business Development, Finder U-CoE Nanotech – RnD and Innovations

Tanggal: 02 Januari 2025

2 tampilan0 komentar

Comments

Rated 0 out of 5 stars.
No ratings yet

Add a rating
bottom of page